Poroskaltim.com, BALIKPAPAN - Upaya melahirkan ribuan pengusaha muda di Balikpapan kini mulai bergerak lebih konkret. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Balikpapan resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan, Kamis (7/8/2025).
Kolaborasi ini tak main-main. Targetnya yakni mencetak 1.000 pengusaha baru pada Oktober 2025, bertepatan dengan momentum Hari Sumpah Pemuda.
Ketua HIPMI Balikpapan, Adam Dustin Bhakti, menyebut program ini menjadi salah satu prioritas utama selama periode kepengurusannya 2024–2027. Fokus utama menyasar mahasiswa, yang dinilai memiliki potensi besar menjadi penggerak ekonomi masa depan.
"Delapan puluh persen dari target kami adalah mahasiswa. Mereka generasi penerus yang harus disiapkan menjadi pelaku usaha sejak dini," ujar Adam, dalam acara diskusi santai di Kafe Lexa.
Lebih dari sekadar pelatihan, HIPMI akan memberikan pendampingan menyeluruh. Mulai dari membantu proses legalitas usaha seperti NIB, sertifikasi halal, HAKI, hingga perpajakan dan masuk e-katalog. Dalam urusan permodalan, HIPMI juga melibatkan lembaga keuangan dan investor, termasuk dari luar negeri.
Menariknya, HIPMI Balikpapan sudah mulai melirik pasar internasional. Tiga UMKM lokal saat ini tengah diuji coba untuk memasarkan produknya ke luar negeri secara online, dengan menggandeng mitra dari Dubai.
“Kami sedang siapkan SOP yang detail untuk ekspor ini. Semua akan kami umumkan secara resmi saat peluncuran Oktober nanti,” tambah Adam.
Sementara itu, pihak pemerintah daerah menyambut baik sinergi ini. Kepala Bidang IKM DKUMKMP Balikpapan, Indira Purnama Jaya, menyebut kerja sama dengan HIPMI adalah langkah penting untuk memperkuat sektor UMKM yang kini mencapai 83 ribu unit di kota ini.
“Kami sadar, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Pendampingan menyeluruh butuh kolaborasi dengan banyak pihak,” kata Indira.
Ia menambahkan, dinas juga aktif mendampingi UMKM untuk memperoleh legalitas usaha, seperti sertifikasi halal, PIRT, HAKI, hingga HACCP bagi pelaku usaha yang ingin ekspor.
Saat ini, sekitar 25 UMKM di Balikpapan sudah aktif mengekspor produk mereka ke luar negeri, khususnya makanan ringan dan kerajinan tangan. Negara-negara di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Cina disebut menjadi pasar potensial karena kesamaan selera.
“Respons dari pasar luar negeri cukup positif. Produk kita, terutama makanan ringan dan seafood seperti udang serta kepiting, sudah tembus ke Malaysia, Cina, dan Singapura lewat jalur langsung,” ungkap Indira.
Dengan kolaborasi ini, baik HIPMI maupun Pemkot berharap Balikpapan bisa jadi salah satu kota dengan ekosistem wirausaha muda yang kuat dan berdaya saing global. (man)
Tulis Komentar