Adapun dukungan tersebut disampaikannya usai mengikuti Rapat Paripurna ke-3 Masa Sidang I Tahun Sidang 2025/2026 yang digelar di Ballroom Hotel Gran Senyiur, pada Senin (27/10/2025) siang.
Menurut Laisa Hamisah, kesetaraan gender penting untuk terus diperjuangkan agar tidak ada perbedaan perlakuan antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai bidang.
“Saya kira lebih bagus kalau Raperda ini diprioritaskan. Karena gender itu sangat penting, jangan ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Sekarang perempuan juga punya kedudukan yang setara,” ujarnya.
Menariknya, Laisa juga mengusulkan agar dalam Raperda tersebut turut diatur cuti bagi suami ketika istrinya melahirkan.
“Kalau bisa, saat istri cuti melahirkan, suami juga diberikan izin cuti selama 10 hari untuk mendampingi proses persalinan. Apalagi bagi pasangan yang hanya tinggal berdua saja,” kata Dewan yang duduk di komisi III itu.
Ia menilai, penerapan kesetaraan gender di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan sudah cukup baik, terutama dalam hal penempatan jabatan yang sesuai kemampuan dan kompetensi.
“Kalau di Balikpapan sudah bagus. Penetapan jabatan sudah sesuai porsinya, the right man on the right place,” tambah Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Balikpapan Selatan itu.
Selain di birokrasi, Laisa juga menegaskan pentingnya peran perempuan di dunia politik. Ia berharap agar kuota 30 persen bagi perempuan tetap terjaga.
“Dalam politik, perempuan juga perlu diberi ruang. Di PKS sendiri kami tetap memberi porsi yang seimbang, tidak dimonopoli. Sekarang di PKS perempuan sudah mulai sejajar,” pungkasnya. (man/adv)
![$rows[judul]](https://poroskaltim.com/asset/foto_berita/20251027_151709.jpg)
Keterangan Gambar : Anggota Fraksi PKS DPRD Balikpapan, Laisa Hamisah.
Tulis Komentar