poroskaltim.com, Balikpapan – Warga Balikpapan terus mempertanyakan pembangunan fly over di Simpang Muara Rapak khususnya warga balikpapan Utara. Padahal, kajian serta Detail Engineering Design (DED) proyek ini telah rampung.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Kota Balikpapan, Halili Adinegara, saat ditemui di kantor DPRD pada Jumat (14/03/25). Menurutnya, banyak warga yang mempertanyakan perkembangan proyek yang sudah lama dinanti.

"Saya selalu ditanya warga, dan itu wajar. Kajian serta DED sudah selesai, lalu tunggu apa lagi?" ujar Halili. Pernyataan ini mencerminkan kekecewaan masyarakat atas lambatnya realisasi proyek yang dinilai penting untuk mengatasi kemacetan di Simpang Muara Rapak.

Kawasan tersebut memang dikenal rawan kecelakaan, bahkan sering kali menelan korban jiwa. Selain itu, kemacetan hampir terjadi setiap saat, terutama seiring dengan meningkatnya volume kendaraan. Fly over yang direncanakan diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurai kepadatan lalu lintas serta menekan angka kecelakaan. Mobilitas masyarakat Balikpapan pun semakin tinggi, terutama sejak kota ini ditetapkan sebagai penyangga ibu kota negara.

Pemerintah kota melalui Dinas Pekerjaan Umum menjelaskan bahwa meskipun kajian dan DED telah selesai, masih ada sejumlah tahapan administratif dan teknis yang harus diselesaikan sebelum pembangunan dapat dimulai. Namun, penundaan ini tetap memicu rasa frustrasi di kalangan warga yang mengharapkan perubahan nyata.

Halili menegaskan bahwa proyek ini bukan kewenangan DPRD Kota Balikpapan, melainkan berada di bawah tanggung jawab pemerintah provinsi.

"Bukan kapasitas kami di DPRD Balikpapan untuk menangani fly over Muara Rapak, karena itu merupakan kewenangan Gubernur dan DPRD Provinsi," jelas politisi Partai PKB ini.

Dengan demikian, warga berharap pemerintah provinsi segera memberikan perhatian serius agar proyek ini dapat direalisasikan demi kelancaran dan keselamatan pengguna jalan di Balikpapan. (rud)