Poroskaltim.com, BALIKPAPAN - Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, H. Nurhadi Saputra, S.H., M.H. melaksanakan Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) nomor 9 tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di RT 59, Kelurahan Baru Ilir, Kecamatan Balikpapan Barat, pada Jumat (2/5/2025).

Dalam kegiatan yang digelar ba'da Ashar itu, Nurhadi pun turut menghadirkan Anggota Dewan Dapil Balikpapan Barat, Ari Sanda. Sekaligus narasumber Dosen Siti Rahmayuni dari Universitas Mulia.
Dalam sambutannya, Nurhadi mengatakan Pemerintah menekankan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara sekaligus pedoman hidup dalam berbangsa dan bernegara. Disampaikan bahwa setiap peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh Pemerintah harus selalu berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.
"Gotong royong adalah salah satu implementasi dari sila keempat, yakni kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Seharusnya, kepala rumah tangga turut aktif mewakili keluarganya dalam kegiatan sosial kemasyarakatan," ujar Nurhadi.
Nurhadi melanjutkan, adapun kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pelaksanaan nilai-nilai kebangsaan serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam kehidupan bernegara. Nilai-nilai tersebut bersumber dari Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, semboyan Bhinneka Tunggal Ika, dan semangat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Balikpapan adalah miniatur Indonesia. Hampir semua suku ada di sini. Ini menunjukkan tingginya tingkat toleransi masyarakat kita. Dan kita harus pertahankan toleransi,” ungkap politisi PPP itu.
Menurutnya, Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga ideologi yang mencakup seluruh aspek kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Begitupun dalam hal memilih pemimpin, masyarakat turut menjalankan peran politik yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
“Saat kita memilih pemimpin, itu juga bagian dari proses demokrasi yang harus berlandaskan pada ideologi bangsa. Meski kita berbeda pilihan dalam politik, kita harus tetap bersatu. Pemimpin yang terpilih adalah pemimpin kita semua,” tegas Dewan Dapil Kota Balikpapan ini.
Pun demikian, Nurhadi menyampaikan bahwa betapa pentingnya memperluas Wawasan Kebangsaan ke lingkungan masyarakat, agar nilai-nilai empat konsensus dapat kembali tumbuh menjadi kesatuan dan pendoman untuk diterapkan dalam kehidupan berwarganegara.
"Kegiatan ini penting digalakkan. Dan kami berharap nilai-nilai kebangsaan itu dapat tertularkan kepada masyarakat luas," harapnya.
Baginya, pemahaman tentang wawasan kebangsaan perlahan mulai terlupakan jika tidak terus ditanamkan tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Sehingga dikhawatirkan penghuni Balikpapan yang sejak dulu adalah masyarakat majemuk cinta damai dan saling menghormati, kemudian menjadi goyah dan melupakan itu semua, dikarenakan hadirnya pendatang-pendatang yang menetap tapi tidak paham budaya kota Beriman.
"Banyak masyarakat Balikpapan yang masih merasa bahwa kota ini masih seperti 15 tahun yang lalu. Padahal dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka yang dirasakan sekarang ialah dampak kemacetan dan ketidaknyamanan," ulasnya.
Menurutnya, Balikpapan menganut budaya tertib, disiplin dan saling menghargai. Di mana orang-orangnya sudah lama membudayakan dan mengutamakan kedamaian dan ketentraman antar kehidupan bermasyarakat.
"Jadi perlu diingatkan kembali keadaan saat ini. Masyarakat Balikpapan harus tetap kondusif dan cinta kedamaian," tutup Nurhadi. (man)
Tulis Komentar